Keluarga Besar

Monday, November 4, 2013

Future Heroes

Setiap tahun, tanggal sepuluh november selalu di peringati sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Peringatan hari pahlawan  ini selalu diawali dengan upacara yang  dilaksanakan di kantor-kantor pemerintah,  sekolah- sekolah ataupun instansi pemertintah dan swasta lainnya. Selain itu, sudah menjadi suatu ritual tersendiri setelah pelaksanaan upacara selalu diiringi dengan kunjungan ke taman makam pahlawan untuk menaburkan bunga di atas pusaran para pahlawan pembela bangsa. Inilah bentuk penghormatan yang luar biasa terhadap mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi  bangsa dan negara.

Pahlawan? Ya, mungkin kita semua sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut. Kata yang seringkali digunakan oleh berbagai kalangan dalam berbagai segi kehidupan. Akan tetapi, sudahkah kita tahu apa arti pahlawan sesungguhnya?


Sobat BieM dan GP, menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberaniannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Dari pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa pahlawan adalah seseoang yang mempunyai nilai lebih dari orang lain dalam hal berbuat kebaikan demi kepentingan bersama, tentunya semua kebaikan yang dilakukan berdasarkan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan. Pahlwan revolusi, pahlawan nasional, pahlawan devisa, dan pahlawan tanpa tanda jasa adalah kata-kata yang seringkali kita dengar, ya karena merekalah para pejuang-pejuang bangsa yang rela mengorbankan waktu, tenaga, serta pikiran demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Lantas, apa pelajaran yang bisa kita dapatkan dari para pahlawan?

Sobat BieM dan GP, banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari pahlawan, diantaranya prinsip dalam berjuang. Mengapa tidak? Untuk membela negara, tidak peduli berapa banyak harta dan keringat yang keluar, berapa banyak darah yang bercucuran, bahkan berapa banyak waktu yang tersita. Mereka tidak peduli. Ya, Semuanya dikorbankan dan  dilakukan tanpa rasa pamrih dan tak kenal menyerah demi kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa. Tidak hanya itu, sifat sabar dan selalu berikhtiar juga merupakan kunci sukses para pejuang. Namun, apa yang bisa kita lakukan untuk meniru dan mengaplikasikan jiwa pahlawan dalam kehidupan kita sehari-hari?
 
Sobat BieM dan GP, sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk menjadi pahlawan, ya pahlawan masa kini dan masa depan. Mengapa? Karena jika bukan kita, siapa lagi yang akan berjuang untuk bangsa ke depannya, siapa lagi yang akan berjuang demi kemerdekaan bersama, kemerdekaan yang utuh, dalam semua aspek kehidupan. Bagaimana cara agar kita bisa menjadi pahlawan untuk masa kini dan masa depan? Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri menjadi pahlawan masa depan, diantaranya dengan terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan kualitas diri, baik dalam segi akhlak atau perilaku maupun pengetahuan. Apa tujuan semua itu? Tentunya, Tujuan yang paling utama adalah untuk menciptakan generasi-generasi bangsa yang cerdas, generasi-generasi bangsa yang tidak akan bisa tertipu dengan semua tipu muslihat bangsa-bangsa lain.

Sobat BieM dan GP, berapa banyak kekayaan alam negara kita yang dikeruk dan dimanfaatkan oleh negara asing, kekayaan alam yang seharusnya utuh untuk dimanfaatkan oleh bangsa demi kesejahteraan rakyat. Sangat ironis, jika situasi ini terus-menerus terjadi dan melanda bangsa. Apakah mungkin semua itu karena kebodohan para pemimpin sekarang? Mungkin saja, untuk itu sudah saatnya kita bergerak, bergerak menuju perubahan yang lebih baik.

Sobat BieM dan GP, tetaplah berjuang, berjuang untuk diri sendiri dan bangsa. Tak ada cita-cita yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah upaya yang tak setinggi cita-cita. Tetap semangat, semuanya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Seseorang, kelompok, bahkan suatu negara, tidak akan merasakan manisnya kehidupan sebelum merasakan pahitnya perjuangan dan pengorbanan. Mari kita satukan pikiran, hati, dan pergerakan menuju perubahan yang lebih baik untuk bangsa, ya bangsa Indonesia.

***

ARS