Keluarga Besar

Saturday, May 11, 2013

PEMULUNG


PEMULUNG


(Gambar indo.mt5.com)

Pemulung, apa yang ada dibenak kita ketika mendengar kata pemulung ?  Mungkin, yang ada dibenak kita semuanya tidak jauh dari kotor, bau, miskin, dekil, kumel, atau mungkin adanya juga yang mengecap mereka “Tukang Maling”. Yah, itu semua benar, jika melihat dari realita dan opini yang ada, akan tetapi semua itu belum tentu benar.

Banyak orang beranggapan bahwa memulung adalah pekerjaan yang hina dan menjijikan, karena yang mereka tahu hanya sebatas bahwa pemulung bekerja dengan cara memunguti sampah atau barang-barang bekas, seperti botol, kardus, plastik, besi, dan barang bekasnya lainnya di jalan, tempat sampah, got-got rumah,kali, dan tempat-tempat kotor lain. Anehnya, banyak orang yang lebih takut kepada pemulung dari pada kepada para Pejabat koruptor, yang bisa disebut musuh dalam selimut negara. Padahal, jika kita melihat dari dampaknya, pejabat yang seperti itu justru sangat berbahaya dibanding dengan seorang pemulung. Betapa tidak, berapa banyak uang negara yang mereka makan tanpa harus bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Sangat ironis.

(Gambar live.viva.com)
Perlu diketahui bahwa Pemulung itu adalah Pahlawan Kebersihan Masyrakat. Mengapa? Bayangkan jika di di dunia ini tidak ada pemulung. Siapa yang akan mengambil sampah/ barang-barang bekas  yang berserakan di jalan, kali, dan lain sebagainya,  yang dibuang oleh orang-orang yang tidak mempunyai tanggungjawab terhadap lingkungan. Hanya seorang pemulung yang mempunyai kepercayaan diri penuh untuk melakukan hal itu. Untuk itu jangan lagi sekali-kali menghina pemulung.

(Gambar wordpress.com)    
Di pagi buta, ketika mungkin kita masih tertidur lelap, meraka telah keluar untuk mencari nafkah dari barang-barang bekas alias sampah. Tapi, sangat ironis. Ketika masih banyak perumahan-perumahan yang melarang pemulung untuk mencari nafkah di dalamnya. Dengan berlandaskan asas keamanan, karena takut akan ada barang-barang masyarakat yang hilang. Sangat kejam, peraturan yang seperti itu sudah seharusnya dimusnahkan. Padahal, selama mayarakat bisa menjaga harta mereka, untuk apa takut hilang. Apa fungsi penjaga perumahan alias security? Jika masih ada barang atau harta masyarakat yang hilang. Seharusnya, jangan menjadikan Pemulung sebagai subjek yang merasakan kepedihan dan penderitaan, atas kebijakan yang konyol seperti itu.

 Pelajar ! Sudah saatnya kita sadar, bahwa Pemulung adalah Pahlawan Kebersihan Masyarakat. Sudah saatnya kita perihatin kepada pemulung. Mari kita turut membantu para pemulung dalam mencari nafkah. Bagaimana caranya ? Cukup sederhana. Kumpulkan barang-barang bekas yang ada di rumah atau disekitar lingkungan kita, kemudian berikan kepada pemulung untuk didaur ulang.

Pelajar ! Sudah saatnya juga, kita meneladani pribadi para pemulung. Pribadi seperti apa? Pertama, pribadi yang penuh rasa percaya diri dan keberanian. Betapa tidak, mereka berani keluar jauh dari rumah untuk memulung sampah, tapi semua itu tidak mengurangi rasa percaya diri mereka. Selanjutnya yang kedua, pribadi yang bertanggungjawab. Mereka rela melakukan pekerjaan yang dianggap hina oleh mayoritas masyarakat demi mencukupi kebutuhan keluarga. Kemudian yang ketiga, pribadi yang pantang untuk menyerah. Bayangkan, berapa tempat sampah, kali dan got yang mereka kunjungi serta berapa jauh jalan yang mereka tempuh dalam sehari, hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Terakhir, pribadi yang dapat kita teladani dari para pemulung adalah sikap sabar mereka dalam menjalani profesi sebagai pemulung. Walaupun tidak sedikit orang yang menghina, mencaci maki dan melecehkan mereka, sifat sabar yang ada pada diri mereka tetap kokoh sebagai pelindung.

Pelajar ! Pemulung telah berjasa terhadap lingkungan kita. Pemulung telah  mengajarkan kita tentang arti kehidupan. So, yakinkan bahwa Pemulung adalah Pahlawan Kebersihan Masyarakat Indonesia yang harus diteladani.  
           
           
           
           
                         

No comments:

Post a Comment