Keluarga Besar

Friday, May 31, 2013

Aksi Go Green Forum OSIS Kabupaten Pandeglang

Aksi Go Green Forum OSIS Kabupaten Pandeglang


Dalam rangka memperingati ulang tahun yang kedua, Sabtu (25/5), Forum OSIS Kabupaten Pandeglang (FOKP) telah melaksanakan kegiatan syukuran bertempat di gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pandeglang.

Dalam rangkaian acara ini, FOKP melakukan aksi Go Green sebagai bentuk kepeduliuan pada bumi dengan mengumpulkan sampah-sampah yang  berserakan di sekitar alun-alun dan Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang. Sampah-sampah yang diambil adalah sampah yang dapat didaur ulang untuk diberikan kepada seorang pemulung yang sedang melintas di jalan untuk dijual kembali. Sedangkan  sampah yang tidak dapat didaur, dibuang ke tempat yang seharusnya.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas berdirinya FOKP yang kedua tahun. Sehingga FOKP tetap eksis dalam berbagai kegiatan. Saya juga berharap, semoga kegiatan ini dapat dijadikan contoh oleh masyarakat kabupaten Pandeglang, khususnya pelajar dalam menjaga dan merawat lingkungan,” ujar Abu Rizal Syifa, Ketua Pelaksana sekaligus Sekretaris Umum Forum OSIS Kabupaten Pandeglang.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Forum OSIS Kabupaten Pandeglang, dapat tetap bergerak dengan percaya diri dan stabil di Kabupaten Pandeglang, demi kemajuan nusa dan bangsa.

Recruitment Anggota Tahap Kedua Forum OSIS Kabupaten Pandeglang

Recruitment Anggota Tahap Kedua Forum OSIS Kabupaten Pandeglang


Minggu (19/5), bertempat di ruang audiotorium Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pandeglang. Forum OSIS Kabupaten Pandeglang (FOKP) telah melaksanakan perekrutan anggota baru tahap kedua. Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari perekrutan anggota tahap pertama yang telah dilaksanakan sebelumnya, minggu (28/4) di gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pandeglang.

Dalam recruitment tahap kedua ini, peserta lebih diarahkan kepada pengenalan beserta tugas pokok dan fungsi masing-masing seksi bidang yang ada di dalam Forum OSIS Kabupaten Pandeglang.

Pada kesempatan kali ini juga diadakan pemilihan untuk calon ketua Forum OSIS Provinsi Banten dan Forum OSIS Kabupaten Pandeglang angkatan ketiga dengan sistem demokrasi. Terpilihlah Ryan Reinaldo Davinzi dari SMAN 1 Pandeglang sebagai calon ketua Forum OSIS Provinsi Banten. Tidak ketinggalan tiga orang calon Ketua untuk Forum OSIS Kabupaten Pandeglang yaitu Asep Saepudin dari MAN Pandeglang, Agin Gunado dari SMAN 4 Pandeglang, dan Tubagus Imam dari SMKN 2 Pandeglang.

Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari perekrutan tahan pertama, yang bertujuan untuk mempersatukan visi dan misi serta komitmen para peserta yang  pada hari ini telah resmi bergabung bersama Forum OSIS Kabupaten Pandeglang. Sekaligus sebagai moment untuk memberikan semangat kepada semua anggota, agar terciptanya persatuan dalam organisasi demi perubahan yang lebih baik dalam berbagai bidang, khususnya pendidikan di Kabupaten Pandeglang. Karena perlu diketahui, Forum OSIS Kabupaten Pandeglang masih mempunyai berbagai program kerja yang harus direalisasikan.  Ujar Abu Rizal Syifa selaku ketua pelaksana.

Melalui kegiatan ini, Abu Rizal Syifa juga berharap agar  Forum OSIS Kabupaten Pandeglang dapat lebih eksis dan percaya diri dalam melaksanakan berbagai kegiatan kedepannya. 

Tuesday, May 14, 2013

TAWURAN


TAWURAN

Tawuran, kata – kata yang sangat terkenal dikalangan pelajar. Tawuran dapat kita definisikan sebagai perkelahian yang dilakukan antar kelompok. Dalam dunia pendidikan, tawuran antar pelajar sudah menjadi pembahasan yang sangat booming, dan termasuk salah satu aksi yang mencoreng nama baik dunia pendidikan Indonesia.  Apa yang menyebabkan tawuran itu terjadi ?

Banyak hal yang menyebabkan tawuran antar pelajar tersebut terjadi, dan paling banyak disebabkan oleh hal – hal yang sepeleh seperti kalah main futsal, ejekan serta hal – hal sepeleh lainnya. Mereka melakukan tawuran tersebut dengan landasan rasa gengsi. Sangat ironis. Hanya karena rasa gengsi mereka melakukan tawuran.

Jangan salah, ternyata pengaruh keluarga dan lingkungan juga adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan tawuran terjadi. Terlalu dimanjanya anak, kurangnya kasih sayang, perhatian dan pengawasan bisa menjadi penyebab tawuran. Pengaruh lingkungan yang buruk juga merupakan faktor penyebab tawuran terjadi. Lantas apa dampak dari aksi tawuran bagi pelajar ?

Tentunya, tawuran melahirkan dampak yang sangat negatif. Dampak negatif yang pertama ada pada diri pelajar itu sendiri. Kenapa seperti itu ? Bila dipikir secara logika, seorang pelajar lebih baik belajar daripada tawuran. Berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk tawuran, padahal daripada ikut tawuran lebih baik belajar. Jika pelajar yang mengikuti tawuran mengatakan bahwa mereka ikut tawuran untuk mengisi waktu yang kosong setelah belajar di sekolah, itu semua omong kosong. Kenapa ? Karena jika mereka ingin mengisi waktu yang kosong setelah belajar, lebih baik mereka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Perlu kita ketahui juga, bahwa dampak yang paling tragis, ketika pelajar tersebut meninggal dunia karena tawuran.

Dampak yang kedua, rusaknya fasilitas-fasilitas umum. Betapa tidak, tawuran banyak dilakukan di tempat – tempat umum seperti jalan, rel kereta dan halte – halte bus. Tawuran merusak nilai kegunaan fasilitas umum.

Dampak yang ketiga adalah rusaknya dunia pendidikan Indonesia. Tawuran adalah salah satu aksi yang mencoreng dunia pendidikan Indonesia selain dari korupsi dan kasus – kasus lainnya. Lantas, Bagaimana upaya untuk mengatasi semua itu ?

Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi semua itu, diantaranya:
1.   Orang tua harus lebih ekstra dalam mengawasi gerak – gerik anaknya
2.  Orang tua harus memberikan kasih sayang dan perhatian yang sewajarnya kepada anak,    
      jangan berlebihan.
3.    Tanamkan nilai – nilai moral dengan cara mempelajari ilmu agama, khususnya akhlak baik  
     di sekolah maupun diluar sekolah.
4.      Pilihlah lingkungan pergaulan yang baik dan benar.
5.      Isilah waktu yang ada dengan hal-hal positif

Pelajar, jauhkan diri dari tawuran. Yakinkan dalam hati, bahwa tawuran hanya perbuatan yang sia – sia dan tidak mempunyai manfaat sama sekali. Isi waktu dengan hal-hal yang positif seperti belajar, mengaji dan hal – hal positif lainnya. Yakinkan juga, bahwa kita adalah generasi penerus bangsa, yang sangat dibutuhkan di masa yang akan datang sebagai agen perubahan, menuju Indonesia yang lebih baik disemua bidang, khususnya pendidikan. Untuk itu Say No To Tawuran.


Saturday, May 11, 2013

PEMULUNG


PEMULUNG


(Gambar indo.mt5.com)

Pemulung, apa yang ada dibenak kita ketika mendengar kata pemulung ?  Mungkin, yang ada dibenak kita semuanya tidak jauh dari kotor, bau, miskin, dekil, kumel, atau mungkin adanya juga yang mengecap mereka “Tukang Maling”. Yah, itu semua benar, jika melihat dari realita dan opini yang ada, akan tetapi semua itu belum tentu benar.

Banyak orang beranggapan bahwa memulung adalah pekerjaan yang hina dan menjijikan, karena yang mereka tahu hanya sebatas bahwa pemulung bekerja dengan cara memunguti sampah atau barang-barang bekas, seperti botol, kardus, plastik, besi, dan barang bekasnya lainnya di jalan, tempat sampah, got-got rumah,kali, dan tempat-tempat kotor lain. Anehnya, banyak orang yang lebih takut kepada pemulung dari pada kepada para Pejabat koruptor, yang bisa disebut musuh dalam selimut negara. Padahal, jika kita melihat dari dampaknya, pejabat yang seperti itu justru sangat berbahaya dibanding dengan seorang pemulung. Betapa tidak, berapa banyak uang negara yang mereka makan tanpa harus bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Sangat ironis.

(Gambar live.viva.com)
Perlu diketahui bahwa Pemulung itu adalah Pahlawan Kebersihan Masyrakat. Mengapa? Bayangkan jika di di dunia ini tidak ada pemulung. Siapa yang akan mengambil sampah/ barang-barang bekas  yang berserakan di jalan, kali, dan lain sebagainya,  yang dibuang oleh orang-orang yang tidak mempunyai tanggungjawab terhadap lingkungan. Hanya seorang pemulung yang mempunyai kepercayaan diri penuh untuk melakukan hal itu. Untuk itu jangan lagi sekali-kali menghina pemulung.

(Gambar wordpress.com)    
Di pagi buta, ketika mungkin kita masih tertidur lelap, meraka telah keluar untuk mencari nafkah dari barang-barang bekas alias sampah. Tapi, sangat ironis. Ketika masih banyak perumahan-perumahan yang melarang pemulung untuk mencari nafkah di dalamnya. Dengan berlandaskan asas keamanan, karena takut akan ada barang-barang masyarakat yang hilang. Sangat kejam, peraturan yang seperti itu sudah seharusnya dimusnahkan. Padahal, selama mayarakat bisa menjaga harta mereka, untuk apa takut hilang. Apa fungsi penjaga perumahan alias security? Jika masih ada barang atau harta masyarakat yang hilang. Seharusnya, jangan menjadikan Pemulung sebagai subjek yang merasakan kepedihan dan penderitaan, atas kebijakan yang konyol seperti itu.

 Pelajar ! Sudah saatnya kita sadar, bahwa Pemulung adalah Pahlawan Kebersihan Masyarakat. Sudah saatnya kita perihatin kepada pemulung. Mari kita turut membantu para pemulung dalam mencari nafkah. Bagaimana caranya ? Cukup sederhana. Kumpulkan barang-barang bekas yang ada di rumah atau disekitar lingkungan kita, kemudian berikan kepada pemulung untuk didaur ulang.

Pelajar ! Sudah saatnya juga, kita meneladani pribadi para pemulung. Pribadi seperti apa? Pertama, pribadi yang penuh rasa percaya diri dan keberanian. Betapa tidak, mereka berani keluar jauh dari rumah untuk memulung sampah, tapi semua itu tidak mengurangi rasa percaya diri mereka. Selanjutnya yang kedua, pribadi yang bertanggungjawab. Mereka rela melakukan pekerjaan yang dianggap hina oleh mayoritas masyarakat demi mencukupi kebutuhan keluarga. Kemudian yang ketiga, pribadi yang pantang untuk menyerah. Bayangkan, berapa tempat sampah, kali dan got yang mereka kunjungi serta berapa jauh jalan yang mereka tempuh dalam sehari, hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Terakhir, pribadi yang dapat kita teladani dari para pemulung adalah sikap sabar mereka dalam menjalani profesi sebagai pemulung. Walaupun tidak sedikit orang yang menghina, mencaci maki dan melecehkan mereka, sifat sabar yang ada pada diri mereka tetap kokoh sebagai pelindung.

Pelajar ! Pemulung telah berjasa terhadap lingkungan kita. Pemulung telah  mengajarkan kita tentang arti kehidupan. So, yakinkan bahwa Pemulung adalah Pahlawan Kebersihan Masyarakat Indonesia yang harus diteladani.  
           
           
           
           
                         

Sunday, May 5, 2013

MOVE ON




Move On, kata-kata yang sederhana tetapi mengadung hikmah yang sangat luar biasa. Move on dapat berarti bergerak, berubah, berpindah,  dan beraksi. Nah, dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita banyak melakukan aktivitas tersebut: di kantor, di rumah, di sekolah, dan di tempat-tempat lainnya. 

Sebelum kita membahas bagaimana Move On lebih lanjut, kita harus tahu, bagaimana pandangan tentang Move On di kalangan pelajar. Banyak di antara kaum pelajar berpandangan, bahwa Move On adalah proses berpindah hati: dari hati yang satu menuju ke hati yang lain. Proses yang disebabkan karena sakit hati yang muncul karena diputuskan oleh sang pacar. Move On baru akan timbul ketika putus cinta. Apakah itu Move On yang benar?

Pelajar harus Move On!!! Artinya, seorang pelajar harus mengalami pergerakan, perubahan dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya buruk menjadi baik. Inilah salah satu tujuan belajar, yaitu perubahan.

Harus ada perubahan dalam diri seorang pelajar, harus ada perbedaan antara seorang pelajar dengan orang yang bukan pelajar. Pelajar harus berpindah. Berpindah, dari kebatilan menuju kebenaran. Seorang pelajar harus mempunyai keyakinan agama yang kuat, sikap yang baik, dan akhlak  terpuji yang dapat diteladani oleh semua orang. Seorang pelajar juga harus mempunyai aksi dan pergerakan yang luar biasa. Pergerakan dan aksi seperti apa?

Pergerakan dan aksi yang berdampak positif bagi orang lain. Artinya, seorang pelajar harus peka dengan kondisi sosial yang terjadi di masyarakat, baik di dalam negera maupun di luar negera. Seorang pelajar harus mempunyai jiwa sosial yang tinggi.

Wahai, Para Pelajar, tumbuh dan bangkitkanlah semangat yang menggelora dalam diri kita untuk Move On. Kita buktikan kepada diri kita, orang tua, guru, saudara, teman, dan orang-orang di sekitar kita. Mari kita buktikan kepada mereka bahwa kita adalah pelajar yang baik.

Hai, Para Pelajar, kita juga perlu mengetahui, bahwa proses Move On  membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang sangat luar biasa. Banyak ujian dan cobaan yang harus kita lewati, mulai dari ujian yang kecil sampai dengan ujian yang besar. Untuk itu, seorang pelajar yang siap Move On harus benar-benar mempersiapkan diri. Jangan pernah berputus asa akan semua itu. Kita semua harus meyakini bahwa setiap masalah ada cara untuk menyelesaikannya.

Hai para pelajar, ini adalah berbagai cara yang dapat diterapkan:
1.      Yakinkan dalam hati, bahwa Tuhan selalu bersama dan melindungi kita.
2.      Hadapi setiap masalah dengan sabar, ikhlas, dan optimis.
3.      Jangan lupa untuk selalu berserah diri kepada Tuhan.
Selamat mencoba!

Thursday, May 2, 2013

Berbagai dokumentasi kegiatan FOKP : SILATDA, MAPIT & BAKSOS, Training OSIS & Open Recruitmnet, peresmian FOKP, LKSPB


Berbagai dokumentasi kegiatan FOKP : SILATDA, MAPIT & BAKSOS, Training OSIS & Open Recruitmnet, peresmian FOKP, LKSPB









Forum OSIS Kab. Pandeglang Gelar MAPIT & BAKSOS


Untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan untuk meningkatkan iman dan taqwa di kalangan pelajar SMA se Kabupaten Pandeglang, Forum OSIS Kabupaten Pandeglang (FOKP) bekerjasama dengan Banten Muda Community menggelar kegiatan Masa Peningkatan Iman dan Taqwa (MAPIT) dan Bakti Sosial (BAKSOS) Pelajar SMA sederajat se-Kabupaten Pandeglang, Sabtu dan Minggu (4-5/8). Berbeda dengan yang lain, kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan Anak Yatim Piatu, Santri dan Masyarakat Kampung Cidangiang, Pandeglang.


Acara yang bertema, “Tebarkan Amalan Tebarkan Senyuman di Bulan Suci Ramadhan,” ini menurut Ketua Umum FOKP, Sastra Adytia, bertempat di Kampus MA MII Al-Hikmah Cidangiang Pandeglang dan diikuti sekira 100 orang dari berbagai SMA, MA dan yang sederajat di Kabupaten Pandeglang. “Tujuannya selain untuk bersilaturahmi  juga melatih jiwa kepemimpinan dan rasa saling berbagi.” ungkap Adytia.
Dikatakan Adytia, kegiatan ini sudah menjadi program kerja FOKP yang kebetulan jatuh pada bulan ramadhan. “Jadi sekali dayung tiga acara terlampaui, yaitu Latihan Kepemimpinan, acara buka puasa bersama dan Bakti Sosial,” papar Aditya.
Pada acara tersebut, selama dua hari para peserta dibekali materi berupa siraman rohani, kepemimpinan dan keorganisasian. Kemudian di hari terakhir para peserta berbaur dengan anak Yatim Piatu, Santri dan Masyarakat Kampung Cidangiang mengikuti berbagai perlombaan dan Bakti Sosial. Keceriaan tampak diantara mereka ketika peserta MAPIT & BAKSOS ini membagikan bingkisan berupa Alat tulis Menulis dan Sembako.
Sementara itu Ketua Umum Banten Muda Community, Irvan Hq, mengaku mendukung sepenuhnya kegiatan yang diselenggarakan Forum OSIS Kab. Pandeglang ini. “Kami dari Banten Muda Community mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut, selain memang sebagian peserta disana juga adalah anggota kami, memang kegiatan positif harus dibiasakan sejak dini agar saat dewasa nanti sudah terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan dan tidak terasa berat menjalaninya,” ujar Irvan.
Irvan mengatakan, moment puasa ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja untuk melatih diri dan meningkatkan kepedulian kepada sesama khususnya kepada mereka yang kurang mampu. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana setelan bulan ramadhan berlalu, semua pembelajaran-pembelajaran yang di dapat dapat diterapkan dalam kehidupan nyata di masyarakat. ***

Training OSIS dan Open Recruitment FOKP Tahap 1


Minggu, 28 April 2013, Forum OSIS Kabupaten Pandeglang telah melaksanakan kegiatan Training OSIS tingkat SLTA Se-Kab. Pandeglang dan open recruitment anggota tahap pertama yang bertempat di gedung pemuda KNPI Kabupaten Pandeglang, mulai dari jam 08.00 – 16.30. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 perwakilan OSIS sekolah yang ada di Kab. Pandeglang, dari 30 OSIS sekolah yang diundang.

Pada kegiatan ini, ketua pelaksana, Abu Rizal Syifa menyampaikan dalam sambutannya, tujuan dilaksanakannnya kegiatan ini adalah sebagai media silaturahmi seluruh OSIS yang ada di Kab. Pandeglang demi mewujudkan salah satu cita–cita bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang diiringi dengan moral yang baik , agar terlahirlah generasi penerus bangsa yang bekualitas untuk kemajuan bangsa pada umumya dan Banten serta Pandeglang khususnya.

Pembina Forum OSIS kab. Pandeglang Bapak Entus Hunaeni, M. SE juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa Pelajar harus lebih mengutamakan kecerdasan intelektual dari pada kecerdasan emosional. Pihak DPD KNPI Kab. Pandeglang , Bapak Ahmad Sujai selaku Bendahara Umum DPD KNPI Pandeglang menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan Forum OSIS kab. Pandeglang, karena pihaknya juga mempunyai tujuan yang sama dengan Forum OSIS Kab. Pandeglang, lagi pula Forum OSIS Kab. Pandeglang juga sering membantu pihak KNPI Kab. Pandeglang dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh KNPI.

Dalam proses training disampaikan materi–materi yang dianggap sangat penting bagi pelajar, yaitu materi dekadensi moral yang diatur dalam bentuk diskusi interaktif oleh Forum OSIS Kab. Pandeglang dan materi management organisasi yang disampaikan oleh Bapak Irvan Hq dari Banten Muda Community. Sedangkan dalam proses recruitment, panitia melihat keaktifan dan keseriusan peserta dalam mengikuti kegiatan serta kesungguhan yang dituliskan dalam formulir pendaftaran dan kuisioner yang diisi oleh peserta.
Adapun follow up yang diharapkan pada kegiatan ini , pelajar SLTA, khususnya yang berada dalam OSIS terus berjuang demi perubahan yang lebih baik untuk Pandeglang bersama Forum OSIS Kab. Pandeglang. (ARS)