Setiap
tahun, tanggal sepuluh november selalu di peringati sebagai wujud penghormatan
kepada para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan
kemerdekaan. Peringatan hari pahlawan ini selalu diawali dengan upacara
yang dilaksanakan di kantor-kantor pemerintah, sekolah- sekolah
ataupun instansi pemertintah dan swasta lainnya. Selain itu, sudah menjadi
suatu ritual tersendiri setelah pelaksanaan upacara selalu diiringi dengan
kunjungan ke taman makam pahlawan untuk menaburkan bunga di atas pusaran para
pahlawan pembela bangsa. Inilah bentuk penghormatan yang luar biasa terhadap
mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara.
Pahlawan? Ya, mungkin
kita semua sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut. Kata yang seringkali
digunakan oleh berbagai kalangan dalam berbagai segi kehidupan. Akan tetapi,
sudahkah kita tahu apa arti pahlawan sesungguhnya?
Sobat BieM dan GP, menurut
kamus besar bahasa Indonesia, kata pahlawan berarti orang yang menonjol karena
keberaniannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Dari
pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa pahlawan adalah seseoang yang
mempunyai nilai lebih dari orang lain dalam hal berbuat kebaikan demi
kepentingan bersama, tentunya semua kebaikan yang dilakukan berdasarkan
keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan. Pahlwan revolusi, pahlawan nasional,
pahlawan devisa, dan pahlawan tanpa tanda jasa adalah kata-kata yang seringkali
kita dengar, ya karena merekalah para pejuang-pejuang bangsa yang rela
mengorbankan waktu, tenaga, serta pikiran demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
Lantas, apa pelajaran yang bisa kita dapatkan dari para pahlawan?
Sobat BieM dan GP,
banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari pahlawan, diantaranya prinsip dalam
berjuang. Mengapa tidak? Untuk membela negara, tidak peduli berapa banyak harta
dan keringat yang keluar, berapa banyak darah yang bercucuran, bahkan berapa
banyak waktu yang tersita. Mereka tidak peduli. Ya, Semuanya dikorbankan
dan dilakukan tanpa rasa pamrih dan tak
kenal menyerah demi kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa. Tidak hanya itu,
sifat sabar dan selalu berikhtiar juga merupakan kunci sukses para pejuang. Namun,
apa yang bisa kita lakukan untuk meniru dan mengaplikasikan jiwa pahlawan dalam
kehidupan kita sehari-hari?
Sobat BieM dan GP,
sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk menjadi pahlawan, ya pahlawan masa
kini dan masa depan. Mengapa? Karena jika bukan kita, siapa lagi yang akan
berjuang untuk bangsa ke depannya, siapa lagi yang akan berjuang demi
kemerdekaan bersama, kemerdekaan yang utuh, dalam semua aspek kehidupan.
Bagaimana cara agar kita bisa menjadi pahlawan untuk masa kini dan masa depan?
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri menjadi pahlawan
masa depan, diantaranya dengan terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan
kualitas diri, baik dalam segi akhlak atau perilaku maupun pengetahuan. Apa
tujuan semua itu? Tentunya, Tujuan yang paling utama adalah untuk menciptakan
generasi-generasi bangsa yang cerdas, generasi-generasi bangsa yang tidak akan
bisa tertipu dengan semua tipu muslihat bangsa-bangsa lain.
Sobat BieM dan GP,
berapa banyak kekayaan alam negara kita yang dikeruk dan dimanfaatkan oleh
negara asing, kekayaan alam yang seharusnya utuh untuk dimanfaatkan oleh bangsa
demi kesejahteraan rakyat. Sangat ironis, jika situasi ini terus-menerus
terjadi dan melanda bangsa. Apakah mungkin semua itu karena kebodohan para pemimpin
sekarang? Mungkin saja, untuk itu sudah saatnya kita bergerak, bergerak menuju
perubahan yang lebih baik.
Sobat BieM dan GP,
tetaplah berjuang, berjuang untuk diri sendiri dan bangsa. Tak ada cita-cita
yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah upaya yang tak setinggi cita-cita. Tetap
semangat, semuanya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Seseorang, kelompok,
bahkan suatu negara, tidak akan merasakan manisnya kehidupan sebelum merasakan
pahitnya perjuangan dan pengorbanan. Mari kita satukan pikiran, hati, dan
pergerakan menuju perubahan yang lebih baik untuk bangsa, ya bangsa Indonesia.
***
ARS